Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Bermain Ngeplek Merpati

Posted in Sosial dengan kaitan (tags) , , , , , , , , , , , , on 17 Januari 2013 by cauchymurtopo
 
 
 
 
 
 
2 Votes

Bermain Ngeplek
Bermain Ngeplek

Merpati adalah salah satu jenis aves yang cerdas. Merpati juga dikenal sebagai binatang sosial yang sering berkumpul. Di alam banyak spesies merpati dari berbagai belahan dunia. Diantara spesies mermati tersebut antara lain Merpati Pos, Merpati Hias, dan Giant Pigeon yang diambil dagingnya. Untuk merpati yang bisa “Ngeplek” biasanya spesies Merpati Balap Sprint dan Merpati Balap Tinggian. Ngeplek adalah permainan yang menggunakan merpati dan biasanya dari spesies Balap Sprint dan Balap tinggian. Permainan ini dimainkan oleh dua orang dan sepasang merpati. Orang pertama disebut sebagai joki memegang merpati yang betina dengan tangan kanan atau kiri. Merpati betina dipegang kaki sampai dadanya kemudian “digaber” (dinaikkan dan diturunkan berulang-ulang sehingga sayap merpati betina bergetar dan mengepak). Sementara orang yang kedua disebut sebagai asisten joki memegang merpati jantan dan membawanya ke tempat yang jauh, bisa sampai 200 m, 500 m, bahkan 1 km sampai 3 km. Merpati jantan kemudian dilepaskan dan ia akan menghampiri merpati betina.
Cara Memilih Merpati yang Bagus
Merpati yang digunakan untuk ngeplek tidak sembarang merpati. Berikut cara memilih merpati yang bagus untuk ngeplek:
Untuk Merpati Jantan
1. Merpati yang bagus untuk dikeplek tergantung dari pejantan. Merpati jantan yang bagus bermata jagung, jika didekatkan pada betina titik hitam pada mata akan mengecil dan membesar.
2. Pilih tulang dadanya yang sampai sumpit (alat kelamin jantan).
3. Pilih merpati yang mempunyai otok sayap kuat, bulu sayap kecil dan rapat serta lebih baik bulu primer (bulu di dalam ketiak sayap) sedikitnya 10 helai.
4. Pilih merpati yang mempunyai kepala agak besar, itu pertanda merpati cerdas.
5. Pilih merpati yang mempunyai leher sedang dan proporsional dengan tubuhnya.
Untuk Merpati Betina
1. Pilih merpati yang lenjeh, artinya jika didekati pejantan akan mengangguk-anggukkan kepala dan menggetarkan sayapnya.
2. Pilih merpati betina yang sudah bertelur butir kedua.
Cara Menjodohkan Merpati
Sebelum sepasang merpati bisa dikeplek, ada cara yang harus dilalui supaya dalam permainan ngeplek bagus dan dapat dari jarak yang jauh. Berikut langkah-langkahnya:
1. Dampingkan jantan dan betina dalam satu kandang selama 3 hari.
2. Hari keempat pagi mandikan dan jemur bersama .
3. Setelah bulu kering isolasi sepasang merpati tersebut dengan memasukkannya ke dalam kardus yang telah deberi lubang selama 3 hari.
4. Pada waktu memberi makan keluarkan dari kardus, beri makan 3X sehari.
5. Keluarkan sepasang merpati dari kardus pada hari keempat dan tempatkan di kandang biasa.
6. Jika merpati sudah “nggiring” (sudah menjadi pasangan) biasanya ditandai dengan “mbekur” (mengeluarkan suara birahi) maka latih merpati jarak dekat, misal naik dan turun kandang.
7. Masukkan lagi sepasang mermati ke dalam kardus seperti di atas selama 3 hari lagi.
8. Jika jantan sudah mau mengikuti betina yang dikepakkan sayapnya, maka sudah bisa dilatih dalam jarak dekat, misal 3 meter.
9. Lebih baik jika ada dilatih dengan merpati yang banyak pasangannya.
10. Jika jantan sudah mau hinggap di tangan joki itu tandanya sudah bisa dikeplek dan sudah “keket” (jantan jinak pada betina), sepasang merpati tersebut bisa dikeplek.
Perawatan Merpati
Perawatan sepasang merpati keplek berbeda dengan merpati yang biasa. Mandikan merpati seminggu dua kali. Mandi dilakukan pada pagi hari sekitar jam delapan. Setelah selesai dimandikan, jemur sepasang merpati tersebut sampai jam sepuluh. Sambil dijemur, beri makan dan minum.
Untuk makanan merpati keplek campur jagung, beras merah, kedelai, dan padi ketan dalam satu wadah. Beri minum air putih matang dan ganti setiap hari. Jangan lupa beri jamu supaya sehat dan bagus dikeplek.
Jamu dibuat dari rimpang kencur, rimpang kunci, umbi rumput teki, kunyit, dan sedikit jahe. Ramuan tersebut ditumbuk sampai halus kemudian dikeringkan. Jika mau dibuat tablet buat kecil-kecil sebesar biji jagung. Jika dibuat bubuk/tepung untuk campuran minum sesudah kering tumbuk lagi sampai halus. Ulangi lagi menumbuk sampai menjadi tepung. Pada waktu menumbuk yang pertama lebih baik jamu campur dengan sebutir telur bebek yang diambil kuningnya saja dan madu.
Komunitas Ngeplek

Komunitas Ngeplek RIPCRUM sedang bermain ngeplek
Komunitas Ngeplek RIPCRUM sedang bermain ngeplek

Salah satu permainan “Ngeplek” Merpati yang ada di Surakarta adalah Surip Community Racing Merpati (RIPCRUM). Menurut ketuanya Surip nama merpati yang lagi diincar saat ini dari keturunan Sri Rama. Komunitas ini beranggotakan dari anak sekolah SD sampai orang dewasa yang sudah bekerja. Mereka biasanya bermain pada hari Minggu pagi dan sore di areal persawahan.
Pasangan merpati yang siap dikeplek
Pasangan merpati yang siap dikeplek
Para anggota RIPCRUM biasanya mempunyai merpati tidak hanya sepasang yang bisa untuk bermain. Merpati diberi aksesoris seperti gelang dan peluit. Cincin biasanya dipasang pada salah satu kaki. Pada cincin biasanya tertulis nama peternak atau nomor ponsel peternak, ini untuk kepentingan promosi merpati tersebut dari keturunan peternak mana. Selain itu ada juga nomor balap. Peluit atau sering disebut “sawangan” dipasang dengan dijahit dibulu ekor pejantan. Merpati yang diberi peluit adalah jenis Balap Tinggian. Pada waktu ngeplek, merpati jenis ini dapat dilepas dari jarak beberapa kilometer. Fungsi peluit adalah supaya jika terbang dan kena angin maka peluit akan berbunyi. Ini akan menambah semarak dalam permainan.

Merpati jantan diberi cincin pada kaki dan peluit pada ekornya
Merpati jantan diberi cincin pada kaki dan peluit pada ekornya
Anda tertarik untuk bermain Ngeplek Merpati? Anda dapat bergabung dengan komunitas ini.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

tentang sepeda bmx

Tentang Sepeda BMX


 
 
 
 
Tahukah anda, apa kepanjangan dari BMX? BMX sebenarnya merupakan singkatan dari BICYCLE MOTORCROSS. Nama BMX berawal dari kreativitas anak - anak di California yang memodifikasi sepedanya supaya terlihat seperti motorcross yang dipakai oleh pembalap motocross idola mereka. Sepeda BMX ini sebenarnya telah ada sejak tahun 70-an yang diawali dengan ditayangkannya sebuah film pada tahun 1971 yang berjudul ON ANY SUNDAY dimana pada adegan pembuka film tersebut berisi beberapa anak yang sedang mengendarai STING RAY, sebuah jenis sepeda yang populer pada waktu itu. Anak - anak tersebut berpura - pura sedang mengendarai sepeda motor. Adegan inilah yang menginspirasi orang - orang untuk menjadikan sepeda seperti layaknya sepeda motor.
 
Sepeda BMX ini telah ramai digunakan masyarakat sejak abad ke-19 dimana pada saat itu sepeda BMX hanya digunakan untuk racing / balapan hingga akhirnya berkembang menjadi free style (gaya bebas). Ini berhubungan dengan perkembangan sepeda BMX itu sendiri, terutama yang berkaitan dengan pembuatan rangka BMX. Sedangkan awal dari pembuatan sebuah sepeda BMX yang modern sebenarnya dimulai pada tahun 1973 dimana model sepeda BMX pada tahun itu merupakan modifikasi dari jenis sepeda SCHWINN STING RAY.
 
Peminat sepeda BMX ini terus meningkat, hingga akhirnya pada tahun 1974, seorang penggemar BMX yang berasal dari Chatsworth yang bernama Linn Kastan berhasil membuat pasangan pertama garpu tabung BMX di bengkel miliknya, REDLINE. Pada tahun yang sama, atas prakarsa SKIP HESS, seorang pembalap BMX, perusahaan KAWASAKI akhirnya mengenalkan sebuah shocker aluminium. Dan tentunya masih banyak inovasi dan modofikasi yang dilakukan terhadap sepeda BMX di tahun tersebut.
 
Salah satu peristiwa yang tidak kalah pentingnya bagi sejarah perkembangan BMX adalah diadakannya lomba balap BMX terbesar pertama di tahun 1974 yang diadakan di BIRMINGHAM HIGH SCHOOL - VAN NUYS - CALIFORNIA. Dimana yang keluar sebagai pemenang saat itu adalah STU THOMPSON (16 th) untuk kelas Expert, DAVID CLINTON (14 th) untuk kelas JUNIOR, serta BOBBY WATTS untuk kelas amatir. 

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

merpati tinggi

Memilih merpati Tinggi

Disadur dari tulisan mas Bengkuk (Dona) yg dimuat dalam forum merpati... Silakan para pembaca berspekulasi Smile
Spekulasi memilih merpati tinggian
Bentuk Kepala
Pilih burung yang mempunyai kepala besar dan dengan batok kepala depan lebih tinggi dari batok kepala belakang "nonong", tapi pilih yang mempunyai derajat kemiringan antara pangkal hidung dg atas batok kepala sebesar 45-60, jangan yang memiliki derajat kemiringan 90, karena biasanya bentuk kepala spt ini dimiliki oleh burung yang hanya bagus turun atas kepala "tengah" (arah jam12.00). berbeda dengan yang mempunyai kemiringan 45-60, tipe kepala spt ini kan OK turun dari arah manapun. selain itu biasanya burung dengan bentuk kepala spt ini lebih cerdas (mengingat untuk merpati tinggian sangat diperlukan feeling yang mempunyai tingkat kecerdasan tinggi)
Bentuk paruh
Pilih paruh yang berbentuk "merit" (runcing pada ujungnya), tidak terlalu besar & tidak terlalu panjang. Pilih yang mempunyai panjang dari ujung hidung sampai ujung paruh berjarak sedikit lebih pendek dari jarak pangkal hidung sampai batok kepala depan teratas.
Mata
Mata sebagai senjata utama bagi merpati untuk menemukan gerakan tentu tidak akan kita abaikan dalam hal pemilihannya. Pilih mata yang mempunyai pupil (bijih mata) berwarna hitam pekat dan responsif terhadap cahaya (akan membesar dan mengecil dg cepat saat menerima perubahan rangsangan cahaya). Pilih juga yang mempunyai cincin lingkar menempel pada bijih mata (biasanya berwarna hijau) 1/4 keliling bijih mata menggantung di depan bawah. Sedangkan untuk warna mata, pilih yang mempunyai dua warna mata,biasanya perpaduan antara kuning tua dg kuning muda, merah tua dg hijau tua, atau merah muda dg putih. Pilih yang mwmpunyai warna tengah lebih tenggelam dari warna luarnya,sehingga akan terlihat jelas perbedaan antara keduanya (bila mata burung kita lihat pada tempat yang teduh/tidak terkena cahaya langsung). jika mata burung kita lihat pada saat terkena sinar matahari langsung, maka kedua warna mata akan bergabung dan tampak seperti titik2 warna yang menyatu.
Hidung
Kalau didaerah sy, oleh sebagian teman, keadaan, bentuk,besar dan kecilnya hidung tidaklah pernah digubris, akan tetapi tidaklah sependapat dg yg akan sy sampaikan, karena menurut pengalaman, berbagai bentuk hidung mempunyai kelebihan dan kelemehan. menurut sy hidung juga berperan untuk merpati menemukan jalan pulangnya (disamping feelingnya), beberapa hidung favorit sy: 1. besar, panjang, menggembung (bukan "prambon"/turunan dari merpati pos), sy suka dg hidung berbentuk spt ini bila mempunyai warna kapur pekat dan pangkal hidung bagian bawah menjorok kebelakang. 2. besar, panjang, "trepes"/melekat ke paruh (jika burung ini "prambon"), sy suka hidung berbentuk spt ini jika memiliki warna kapur pekat akan tetapi terlihat garis2 samar sejajar berwarna kemerah2an diseluruh bagian hidungnya, dan pangkal hidung bagian bawah menjorok kebelakang. 3. kecil, menggembung (strain jawa, baik jawa sungut ataupun jawa deles), sy suka dg hidung berbentuk ini bila mempunyai warna kapur pekat dan pangkal hidung bagian bawah menjorok kebelakang. adapun bila pada pangkal hidung berbentuk lurus, sy suka burung ini untuk "gaburan"/bermain dirumah, biasanya burung tidak membutuhkan jarak jauh2 untuk bisa terbang tinggi, yang penting pemilihan mitra terbang yg imbang dan sepadan (justru bila burung dg tipe hidung spt ini akan pulang lama bila dilepas jauh, bahkan kadang hilang).
Leher
sampai saat ini sy masih berpendapat bahwa leher adalah sarana utama bagi burung merpati untuk "metil"/"njungkel"/"nunjem"/"nenggel"/"thel". pilih leher yg kuat dan jangan terlalu panjang, pilih panjang leher yang sedikit lebih pendek dari tulang dadanya. pilih juga tulang leher yg kuat, tegak, kencang dan mendongak keatas (saat burung memperhatikan sesuatu,biasanya gerakan), akan tetapi akan kembali mengendur/menekuk seperti semula. karena leher yg selalu tegak terkesan kaku, dan kualitas "metil" kalah fleksibel dibanding dg tipe tulang leher yg tadi sy sebutkan.
Sayap
sayap sebagai sarana utama burung untuk terbang hendaknya kita harus benar2 memilihnya yg terbaik, beberapa contoh al:
1. bahu sayap harus kuat dan lentur/jangan kaku, utk bentuk bisa bervariasi, ada yg tebal bulat, pendek berotot. ada juga yg berbentuk pipih, lebar berotot.
2. bulu sayap tebal kencang tidak bergelombang. pilih juga yg lebar (landung) rapat jarak satu bulu dg yg lainnya. ujung bulu meruncing.
3. tulang bulu sayap besar kuat sedikit lentur pada ujung bulunya
pilih juga yg memiliki sayap sedikit terlihat "mekongkong" saat dipegang. jangan yg memiliki sayap merapat ke badan, karena kualitas turunnya akan lebih kencang yg mempunyai sayap agak "mekongkong".
Bentuk dada
Pilih bentuk dada yang berbentuk huruf V (kalau dilihat dari depan), jangan yg berbentuk O, apalagi elip mendatar/gepeng. burung dengan bentuk dada berhuruf V biasanya akan turun kencang dari arah manapun. berbeda dg yg berbentuk huruf O (hny bgs turun atas kepala/jam12.00), karena kalau turun agak condong biasanya kecepatan turun burung berbentuk dada sptri ini akan berkurang.
Tulang Dada
Pilih tulang dada yg mempunyai panjang sedikit lebih panjang dari telunjuk org dewasa, atau paling tidak sama panjang. masalah bentuk sy pny pengalaman sseperti ini:
1. berbentuk seperti tanda 'centang' : dg tulang dada blk menjorok kebelakang, biasanya burung jadi berbentuk jantung. burung dengan type tulang dada sprti ini dg perangkat lain yg memadai biasanya akan turun anteng/tidak goyang.
2. berbentuk sprti perahu : dengan perangkat lain yg memadai dan "cekelan"padat berisi, burung akan turun sambil "nggenjot-nggenjot"
Sapit Udang
Ada yang berpendapat bahwa kondisi, ukuran jarak dan bentuk "sapit urang" pada burung merpati tidak mempengaruhi gaya terbang dan turunny, kalau dari pengalaman sy pribadi, bila dinilai dari cara terbang burung sendiri memang sampai saat ini saya belum menemukan adanya pengaruh "sapit urang" sama gaya terbang burung. akan tetapi utk masalah turun sprtiny berpengaruh besar. ketebalan dan kuatny "sapit urang" pun juga mempengaruhi turunnya merpati. sprti cont; merpati dg "sapit urng" rapat (tidak berjarak sama sekali/"ganthet") biasany kalau burung mempyai kemampuan turun, turunyny akan pelan. merpati dg "sapit urang" berjarak sempit, kira 0,5-1cm (untuk burung merpati berukuran besar). 0,5cm (untuk merpati berukuran sedang) kalau burung mempyai kemampuan turun, turunny akan megal-ol/goyang-goyang. merpati dg jarak "sapit urang" kira2 >1cm kalau burung mempyai kemampuan turun, akan turun dg "anteng"/tidak goyang2, tentuny juga didukung ukuran "brutu" dan bentuk ekorny. kondisi "sapit urng" yg bengkok sejauh pengalaman sy: dulu sy pernah pny burung dg jarak "sapit urang" kira2 1cm, sebelum "sapit urng" bengkok burung mampu turung cepat dan shoot kasar, karena shoot terlalu keras, burung turun "ngebrok lemah". kemudian salah satu "sapit urangny" patah, setelah manjalani perawatan beberapa minggu "sapit" nyambung tapi bengkok sebelah. sejak saat itu burung tsb masih mampu turun hny kecepatan turun dan shootny berkurang.
Pinggang/Brutu
perbedaan ukuran dan jarak dari pinggang/"brutu" merpati tentuny tidak mungkin bila tidak memp pengaruh apa2 pada kinerjany. dari yg berukuran besar, kecil, sedang, berjarak rapat ataupun yg berjarak renggang. kalau dari pengalaman, pinggang berjarak renggang dari badanny akan membuat burung tidak memiliki keseimbangan yg bagus. burung dg kecepatan turun lambat, tentuny tidak akan terlihat dg jelas ketidakseimbanganny dg adany pinggang spt ini. berbeda dg burung dg kemampuan kecepatan turun tinggi/keras, jika memiliki pinggang renggang spt ini akan terlihat jelas saat burung turun arah jam 12.00/atas kepala. kemungklinan pertama turun burung akan patah/ separuh jalan berbelok. kemungkinan kedua burung turun dg kecepatan tinggi tanpa adany keseimbangan pengereman, akibatny burung akan turun dg keras(yg berakibat menyakiti diriny sdr).
berbeda dg pinggang yg berjarqk rapat, baik yg besar maupun yg kecil memiliki kelebihan sdr2. dg perkakas lain yg mendukung, burung dg "brutu" kecil rapat, akan memiliki tipe turun "anteng"/tidak goyang2. burung dg "brutu" besar rapat, akan memiliki tipe turun tampak goyang2, bila semua perkakas mendukung sebenarny goyang2ny itu merupakan seni lemparan tubuh burung/"nggenjot2" saat turun.
Ekor
ketebalan dan bentuk ekor saat burung kita pegang tentuny akan bermacam2, dari sinilah kita sebenarny dapat mengira2 daya dan gaya turun dari burung tsb.
pilihlah burung yg mempunyai bulu ekor rapat, tebal dan panjang (tebal disini harus disesuaikan dg pegangan/"cekelan" burung, u/ kadar ketebalan bulu ekor akan berbeda dari "cekelan" padat/"kiyel", empuk/ngapuk, keras/rapet/"atos" yg sangat susah u/ di utarakan lewat tulisan) tpi dg pemilihan dan pembelajaran yg berulang2 psti kelak dg mudah kita akan dapat membedakan ukuran yg sesuai.
*saat kita pegang bulu ekor akan tampak menyatu, itu ciri dari "brutu" kecil, biasany bentuk ekor spt ini dimiliki oleh burung dg gaya turun "anteng".
*saat kita pegang bulu ekor akan tampak melebar pada ujungny/tdk mengumpul jadi satu, itu ciri2 dari "brutu" besar, biasany bentuk ekor spt ini dimiliki oleh burung dg gaya turun "nggenjot2".
saat kita pegang ekor merpatipun akan memp daya tekan kebawah yg berbeda2, ada yg "ndlosor", "ngawet" 45 derajat, dan ada pula yg "ngawet" 90 derajat/ ditempat sy biasa disebut dg "bengkuk".
u/ gaya terbang :
*bila burung memp pegangan ekor "ngawet" 45 derajat: burung dg pegangan ekor spt ini bila dilepas dg partner yg yg memp tipe pegangan ekor sama, akan memp gaya lepas/start memutar agak melebar dan tidak beraturan (kadang start belum tinggi burung sudah menuju kearah tujuan)
*bila burung mmp pegangan ekor "ngawet" 90 derajat/"bengkuk": burung dg pegangan ekor spt ini bila dilepas dg partner yg yg memp tipe pegangan ekor sama, akan memp gaya lepas/start memutar "cekak", spt obat nyamuk (biasany burung mencapai ketinggian ttntu baru menuju arah tujuan)
*bila burung memp pegangan ekor "ndlosor": burung dg tipe pegangan ekor spt ini biasany memp 2 kemungkinan gaya terbang. yg pertama terbang langsung menuju arah tujuan. yg kedua "nggandeng"/ ngikut partnernya.
Kaki
kalau soal kaki sy lebih suka kaki yg merit, garing/terlihat "mbesisik" & panjang (baik kaki maupun jarinya)
saat dipegang posisi kaki menjorok/mendorong kebelakang sejajar dg arah ekor.
Tingkah laku merpati
- Suara kepakan sayap
bila kita mau memperhatikan suara kepakan dari sayap burung merpati, tentu dari merpati yg satu dan lainnya akan berbeda. apa sebenarny yg membuat suara kepakan ini kian berbeda?
ya,, memang suara kepakan dari burung yg sudah jadi/terbang tinggi dan belun jadi/msh latihan trnyta memang berbeda. apalagi dg burung merpati yg sama sekali belum latih terbang (umbaran)
*kepakan sayap burung merpati yang sudah terbang akan terdengar lebih ringan (teratatak)kira2 bgtu,kalau sudah terbang dan tinggi, di sela2 kepakannya ada suara sperti(wis.. wis..)
*sedangkan sayap burung merpati yg belum folsir terbang/jarang terbang akan terdengar lebih berat(tjeplak-tjeplak)
memang kalau tanpa mengamati dg seksama dan berulang2 akan tampak susah membedakan suara kepakan ini.
- Cara turun
saat kita belanja di pasar,,
tentu akan banyak pedagang yg sibuk menawarkan merpati dagangannya,,
kalu saya,, saat membeli sering mengamati dari jarak yg agak jauh, melihat para pedagang menawarkan burung2 yg dijajakanny pada calon pembeli,
biasany burung ini (burung giring) akan diperlihatkan giringny dg cara betina di naik turunkan kurungan,,
nah,, inilah kesempatan kita menilai mental si burung tsb!
kalau kita mau mengamati, cara turun burung dari kurungan itu akan bermacam2. ada yg melompat dg mengepakkan sayap, ada yg langsung turun menjatuhkan tubuhnya (ada yg dg posisi kepala di depan, ada pula yg dadany di depan).
ya,, untuk mental burung, ,
burung yg menjatuhkan tubuhnyalah yg memiliki mental untuk turun. bukan merpati yg turun kurungan dg cara melompat dg mengepakkan sayapny.
akan tetapi cara itu hanya bisa di pakai untuk memperkirakan kemampuan mental turunny, bukan kemampuanny untuk turun. karena untuk kemampuan turun masih diperlukan perangkat2 lain yg memadai(tulang leher,sapit urang,pinggang,dll)
- Cara Jalan
banyak dari penggemar burung merpati tidak lagi memperdulikan cara jalan dari burung merpati ini.
memang cara jalan burung hanya bisa digunakan untuk memperkirakn malas dan tidakny burung,, meski hanya sedikit orang yg mempercayai, semoga pendapat ini bisa sedikit bermanfaat bagi sesama penggemar yg menginginkan burung merpatiny adalah merpati yg rajin dan tidak malas terbang.
saat burung berjalan, coba kita amati telapak kakiny,,
napak(menyentuh tanah) atau tidak.
biasany burung merpati yg berjalan hanya menapakkan keempat jariny(tanpa telapak kakiny),
akan mempunyai kemampuan terbang yg lebih panjang/lama dari pada burung yg menapakkan telapak kakiny saat berjalan. anda tidak percaya? coba buktikan sendiri dg burung yg mempunyai segala baik pegangan dan lain2 yg sama, dan perkiraan umur yg sama, latihan yg sama, pakan yg sama, dengan jalan yg berbeda seperti diatas.
saat burung sudah sama2 jadi/hafal lapak/rumah, terbangkan burung berulang kali, dan burung mana yg memp. ketahanan terbang paling baik diantara keduanya? burung mana yg lebih dulu lelah/"ngenduk"/hinggap di sembarang tempat?
- Penampilan
setelah melihat cara berjalan dari burung merpati, tidak salah bila kita melihat keunggulan burung merpati dari bentuk tubuhny saat berdiri.
burung yg berdiri terlihat punggung & pinggangny menyembul/ tampak "berpunuk" tentu akan memp kemampuan terbang dan turun yg berbeda dari burung yg memp bentuk tdk spt itu. biasany syp burung akan tampak menggantung.
bila kita melihat merpati dg bentuk tubuh spt itu, ada kemungkinan burung ini memp gaya terbang dg speed kencang, dan kemampuan turun yg patut diperhitungkan.
- Waspada
saat burung kita lepas di luar kandang, bila kita mau memperhatikan tentu pandangan dan gerak-ik kepala burung merpati ini akan memp gaya yg berbeda. ada yg hny diam terlihat cuek dg keadaan sekitar, ada pula yg tampak waspada dan gesit mengikuti gerakan2 disekitarny, baik gerakan didekatny ataupun gerakan dari kejauhan.
burung dg tingkat kewaspadaan tinggi patut kita perhitungkan kemampuan penglihatanny.
- Gerak bulu ekor
saat kita memilih burung merpati, baik di pasar maupun di peternak, tidal ada salahny kit a memperhatikan pergerakan bulu ekor merpati tsb saat bekur.
I. ekor burung saat bekur yang memp kecepatan "megar-mingkup"/ bulu2 ekorny merapat dg cepat (dilihat dari samping), biasany dimiliki oleh burung yg memp pinggang rapat. dan ini sangat mempengaruhi kemampuan turunny.
II. ekor bururng yg selalu "megar"/terlihat jarak2 dari bulu ekorny (dilihat dari samping), Akan memp kemampuan turun yg kalah baik bila dibandingkan dg tipe pertama.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS