Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Beruji Nyali dengan Sepeda BMX

Beruji Nyali dengan Sepeda BMX

Oleh: Prayuga Teguh Poeradimadja
Beruji Nyali dengan Sepeda BMX
IST
INILAH.COM, Bandung - Awal 1970-an, para penggemar sepeda terinspirasi balapan motocross di trac k berlumpur di California,AS. Mereka lantas memodifikasi sepedanya menyerupai motocross.
Ternyata, dari situlah cikal bakal sepeda BMX mendunia. Bahkan pada 1983, sempat pula ramai film berjudul BMX Bandit. Tentunya, BMX Bandit bukanlah gambaran penggemar BMX secara universal.
Kebanyakan rider BMX, justru mampu menampilkan keindahan ekstrem dengan berbagai atraksinya yang menghibur sekaligus menegangkan.
Di Indonesia, sekelompok anak muda penggemar BMX seringkali mengekspresikan keberaniannya dengan beratraksi. Salah satunya Bandung BMX. Komunitas sepeda BMX itu lahir di Lapangan Saparua Kota Bandung. Mereka sudah meraih banyak prestasi yang membanggakan.
Sekitar tahun 2000-an sekelompok anak muda ingin membangkitkannya komunitas BMX secara sportif dan inspiratif. Akhirnya, 30 Januari 2010, tercatatlah nama BDGBMX dalam sebuah deklarasi. Tujuannya, agar para penggemar BMX di Bandung dan sekitarnya dapat mengutamakan kebersamaan, sportivitas, dan prestasi.
Dengan segala aktivitasnya, BDGBMX sejauh ini membuktikan sebagai komunitas berprestasi. Selain di tingkat lokal, sejumlah anggotanya pernah mengharumkan nama Indonesia di tingkat Asia.
Pada kejuaraan Asian X Games 2010 lalu di Shanghai, Cina, Matheus Adhi Wibowo (25) masuk 16 besar. Sebelumnya,dia menjadi juara pertama Nasional 2007-2010.
Selain Matheus, rider lainnya juga layak diperhitungkan. Sebut saja Reza Aqmal Faizal, Jujun Junaedy, dan Okke Oktavianus.
Manajer BDGMBX Asep Tubagus Tresnadi mengatakan, anggotanya saat ini terdiri atas pelajar, pekerja, sampai wiraswasta. Sekitar puluhan orang setiap hari berlatih di Lapangan Saparua, Bandung. Mereka adalah pemula, profesional, sampairider yang berprestasi di tingkat Asia.
Di Lapangan Saparua, mereka memperlihatkan skill masing-masing dengan menggunakan media latihan buatan sendiri, seperti quarter rams, jambox dan grandbox.
“Kami buat alat itu secara knockdown agar bisa diperlukan sewaktu-waktu untuk demo. Kami sendiri yang mengelas alat-alat ini. Biayanya bisa dari hasil hadiah perlombaan atau fee dari demo,” jelas Asep.
Di luar latihan rutin dan mengikuti berbagai kompetisi atau demo, BDGBMX juga sering menggarap film atau video dokumenter seputar BMX. Selain disebarkan via jejaring sosial, hasil karya mereka diikutkan juga untuk sejumlah lomba pembuatan film.
Belakangan ini mereka merilis SOW (Shine of Wheels), sebuah garapan untuk mendokumentasikan aktivitas BMX di sejumlah daerah. Mereka juga menggelar coaching clinic, kompetisi dan membuat merchandise khas BMX. [inilahkoran.com/ ikh]

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar